Dapatkan kiriman artikel terbaru langsung ke email anda!

Masukan email anda:

Minggu, 10 April 2011

Ciri dan Sifat Munafik Sejati,

Seorang mukmin harus mengenali Ciri dan Sifat Munafik Sejati, sehingga kita terhindar dari pengaruh dan kejahatan mereka, menjauhkan kita dari sifat sifat yang dimiliki oleh kaum munafiqun serta mengetahui tersebut.
“Khabarkan kepada orang-orang yang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih.” (An-Nisaa’ : 138)
“ dan sungguh Allah telah menurunkan kekuatan kepada kamu di dalam Al Quran bahwa apabila kamu mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), Maka janganlah kamu duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. karena Sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahannam” (An-Nisaa’ : 140)
Dalam hal ini teguran Allah Taala amat jelas dan begitu tegas. Allah s.w.t. telah menjanjikan siksaan yang amat pedih sehingga mereka yang munafik ini akan di tempatkan dalam hina-dina. Mereka akan disumbat di dalam neraka yang paling dalam yaitu Jahanam bersama-sama orang-orang kafir.
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.” (An-Nisaa’ : 145)
Kita mesti memperhatikan diri sendiri agar tidak terjerumus menjadi golongan orang-orang munafik.
Golongan orang-orang munafik ini dapat dikenali melalui ciri-ciri berikut;-
“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. dan apabila mereka berdiri untuk sholat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat dan ibadah lainnya) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” (An-Nisaa’ : 142)
1. Dusta
“Pada satu hari Rasullullah s.a.w. pernah bersabda antara maksudnya, “Celaka baginya, celaka baginya, celaka baginya. yaitu seseorang yang berdusta agar orang-orang bertaqwa.” Hadis Riwayat Imam Ahmad Musnad dengan sanad Jayid)
Di dalam kitab Shahihain (Shahih Bukhari dan Muslim), Rasulullah s.a.w. bersabda, ‘Tanda orang munafik ada tiga, salah satunya adalah jika berbicara dia berdusta.”
“Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: “Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah”. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar RasulNya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-ornag munafik itu benar-benar orang pendusta.” (Al Munaafiqun : 1)

2. Khianat
“Apabila kamu tiada memperhatikan orang-orang munafik yang berkata kepada saudara-saudara mereka yang kafir di antara ahli Kitab; “Sesungguhnya jika kamu diusir nescaya kamipun akan keluar bersama kamu; dan kami selama-lamanya tidak akan patuh kepada siapapun untuk (menyusahkan) kamu, dan jika kamu diperangi pasti kami akan membantu kamu”. Dan Allah menyaksikan, bahwa sesungguhnya mereka benar-benar pendusta. Sesungguhnya jika mereka diusir, orang-orang munafik itu tiada akan keluar bersama mereka, dan sesungguhnya jika mereka di perangi; nescaya mereka tiada akan menolongnya; sesungguhnya jika mereka menolongnya nescaya mereka akan berpaling lari ke belakang, kemudian mereka tiada akan mendapat pertolongan.” (Al Hasyr : 11 – 12)
Sabda Rasulullah s.a.w., “Dan apabila berjanji, dia khianat. Barangsiapa memberikan janji kepada seseorang atau kepada isterinya, anaknya, sahabatnya atau kepada seseorang dengan mudah, kemudian dia mengkhianati janji tersebut tanpa ada sebab uzur syar’ie maka telah hinggap pada dirinya salah satu tanda kemunafikan.”
3. Berlebih-lebihan dalam pertikaian
Rasulullah s.a.w. bersabda, “Dan apabila bertengkar (bertikai), dia melampau.”
“Hai Nabi, berjihadlah (melawan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, dan bersikap keraslah terhadap mereka. tempat mereka ialah neraka Jahannam. Dan itulah tempat kembali yang seburuk-buruknya.” (At Taubah : 73)
4. Ingkar Janji
Sabda Rasulullah s.a.w., “Tanda orang munafik ada 3; jika berbicara dia dusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika dipercayai (diberi amanah) dia khianat.” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)
“Mereka (orang-orang munafik itu) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa mereka tidak mengatakan (sesuatu yang menyakitimu). Sesungguhnya mereka telah mengucapkan perkataan kekafiran, dan telah menjadi kafir sesudah Islam, dan mengingini apa yang mereka tidak dapat mencapainya; dan mereka tidak mencela (Allah dan RasulNya), kecuali kerana Allah dan RasulNya telah melimpahkan kurniaNya kepada mereka. Maka jika mereka bertaubat, itu adalah lebih baik bagi mereka, dan jika mereka berpaling, nescaya Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih di dunia dan di akhirat; dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pelindung dan tidak (pula) penolong di di muka bumi.” (At Taubah : 74)
5. Malas Beribadah
Firman Allah s.w.t….Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas…” (An Nisaa’ : 142)
Jika orang munafik pergi ke masjid atau surau, dia menyeret kakinya seakan-akan terbelenggu dengan rantai. Oleh kerana itu, ketika sampai di dalam masjid atau surau dia memilih duduk di shaf yang paling akhir. Dia tidak mengetahui apa yang dibaca imam dalam shalat, apatah lagi untuk menyemak dan menghayatinya.

6. Riya’
Di dalam manusia dia shalat dengan khusyuk tetapi ketika seorang diri, dia mempercepatkan shalatnya. Apabila bersama orang lain dalam satu majlis, dia tampak zuhud dan berakhlak baik. Begitu juga dengan tutur bicaranya yang lemah lembut. Namun jika dia seorang diri, dia akan melanggar hal-hal yang diharamkan oleh Allah s.w.t.
7. Sedikit berzikir
Allah berfirman dalam surah An-Nisaa’ ayat 142, “…Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ (dengan shalat) di hadapan mereka, dan tidaklah mereka menyebut Allah melainkan sedikit sekali.”
8. Mempercepatkan sholat
Mereka adalah orang yang mempercepatkan shalat tanpa ada rasa khusyuk sedikitpun. Tidak ada ketenangan dalam mengerjakannya dan hanya sedikit mengingati Allah s.w.t. di dalamnya. Fikiran dan hati tidak bersatu. Dia tidak menghadirkan keagungan, kehebatan dan kebesaran Allah s.w.t dalam sholatnya.
Hadis Nabi s.a.w. “Itulah shalat orang munafik…lalu mempercepatkan empat rakaat (shalatnya)”
9. Mencela orang-orang yang taat dan soleh
Mereka memperolok orang-orang yang taat dengan ungkapan yang mengandungi cemoohan dan celaan. Mereka memperkecil-kecilkan usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk mentaati Allah dan RasulNya.
“(orang-orang munafik itu) Yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, Maka orang-orang munafik itu menghina mereka. Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih.” (At Taubah : 79)
10. Memperolok-olok Al-Quran, As-Sunnah dan Rasullah s.a.w
Termasuk dalam kategori Istihzaa (berolok-olok) adalah memperolokkan hal-hal yang disunnah Rasulullah s.a.w. dan amalan-amalan lainnya. Orang yang suka memperolok-olok dengan sengaja hal-hal seperti itu, jatuh kafir.
“…Katakanlah; Apakah dengan Allah s.w.t., ayat-ayatNya dan RasulNya kamu selalu berolok-olok? Tiada usah kamu minta maaf, kerana kamu kafir sesudah beriman…” (At Taubah : 65 – 66)
“Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: “Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini?” Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, sedang mereka merasa gembira.” (At Taubah : 124)
11. Bersumpah Palsu
“Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai…” (Al Munafiqun : 2 ; Al Mujadilah : 16)
Jika seseorang menanyakan kepada orang munafik tentang sesuatu, dia langsung bersumpah. Apa yang diucapkan orang munafik semata-mata untuk menutupi kedustaannya. Dia selalu mengumpat dan memfitnah orang lain. Maka jika seseorang itu menegurnya, dia segera mengelak dengan sumpahnya, “Demi Allah, sebenarnya kau adalah orang yang paling aku sukai; Demi Allah, sesungguhnya kau adalah sahabatku”.
“Maka Bagaimanakah halnya apabila mereka (orang-orang munafik) ditimpa sesuatu musibah disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri, kemudian mereka datang kepadamu sambil bersumpah: “Demi Allah, Kami sekali-kali tidak menghendaki selain penyelesaian yang baik dan perdamaian yang sempurna”. (An Nisaa : 62)
“Dan mereka (orang-orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa sesungguhnya mereka termasuk golonganmu; padahal mereka bukanlah dari golonganmu, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang sangat takut (kepadamu).” (At Taubah : 56)
12. Enggan berinfak (membelanjakan harta ke jalan Allah s.w.t. atau bersedekah)
Orang-orang munafik memang selalu menghindarkan diri daripada hal-hal yang menuntut pengorbanan untuk kebaikan ummah. Baik berbentuk harta maupun jiwa.
Kalaupun mereka berinfak, bersedekah dan mendermakan hartanya, mereka lakukan dengan riya’ dan sum’ah. Mereka lakukan tanpa keikhlasan.
13. Tidak menghiraukan nasib kaum muslimin
Mereka selalu menciptakan kelemahan-kelemahan dalam barisan muslimin. Inilah yang disebut At Takhdzil. Yaitu sikap meremehkan, menakut-nakuti dan membiarkan kaum muslimin. Orang munafik berpendapat bahwa orang-orang kafir lebih kuat daripada kaum Muslimin.
“Mereka (orang-orang munafik) mengemukakan ‘uzurnya kepadamu, apabila kamu telah kembali kepada mereka (dari medan perang). Katakanlah: “Janganlah kamu mengemukakan ‘uzur; kami tidak percaya lagi kepadamu, (kerana) sesungguhnya Allah telah memberitahukan kepada kami beritamu yang sebenarnya. Dan Allah serta RasulNya akan melihat pekerjaanmu, kemudian kamu dikembalikan kepada Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (At Taubat : 94)
14. Suka menyebarkan khabar dusta
Orang munafik senang memperbesarkan peristiwa. Jika ada orang yang tergelincir lisannya secara tidak sengaja, maka datanglah si munafik dan memperbesarkannya dalam majlis-majlis pertemuan.
Sebagai contoh mereka berkata, “Apakah kalian tidak mendengar apa yang telah dikatakan di fulan itu?” Lalu dia pun menirukan kesalahan tersebut. Padahal dia sendiri mengetahui bahwa orang itu mempunyai banyak kebaikan dan keutamaan, akan tetapi si munafik itu tidak akan mau mengungkapkannya kepada masyarakat.
“Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan khabar bohong di Madinah (dari manyakitimu), nescaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar,” (Al Ahzab : 60)
15. Mengingkari takdir
Orang munafik selalu membantah dan tidak ridha dengan takdir Allah s.w.t. Oleh sebab itu apabila ditimpa musibah dia mengatakan, “Bagaimana ini. Seandainya saya berbuat begini, nescaya akan menjadi begini.” Dia pun selalu mengeluh kepada sesama manusia. Sungguh dia telah mengkufuri qadha dan takdir.
“Katakanlah: “Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?” Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah.” (Al Ahzab : 17).
16. Mencaci-maki kehormatan orang-orang soleh
Apabila orang munafik membelakangi orang-orang soleh, dia akan mencaci, maki, mengejek-ejek, mengumpat dan menjatuhkan kehormatan mereka di majlis-majlis pertemuan.
Firman Allah s.w.t. “…mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan…” (Al Ahzab : 19)
17. Sering meninggalkan shalat berjemaah
Apabila seseorang itu segar, kuat, mempunyai waktu luang, dan tidak memiliki uzur sar’i. Namun tidak mau mendatangi masjid atau surau ketika mendengar panggilan azan
18. Membuat kerusakan di muka bumi dengan alasan untuk membuat pembaikan
Firman Allah s.w.t. “Dan apabila dikatakan kepada mereka, janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, dan mereka menjawab, sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan kebaikan. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar.” (Al Baqarah : 11 – 12)
19. Tiada kesesuaian antara perkataan, perbuatan dan niat
Secara zahir mereka membenarkan bahwa Nabi Muhammad s.a.w. adalah Rasul Allah, tetapi di dalam hati mereka, Allah telah mendustakan kesaksian mereka. Sesungguhnya kesaksian yang tampak benar secara zahir itulah yang menyebabkan mereka masuk ke dalam neraka. Penampilan zahirnya bagus dan mempesona, tetapi di dalam batinnya terselubung niat busuk dan menghancurkan. Di luar dia menampakkan kekhusyukan sedangkan di dalam hatinya penuh dengan pendustaan.
20. Takut terhadap setiap kejadian dan peristiwa
Orang-orang munafik selalu diliputi rasa takut. Jiwanya selalu bergoncang, keinginannya hanya mendambakan kehidupan tenang dan damai tanpa disibukkan oleh persoalan-persoalan hidup. Dia selalu berharap, “Tinggalkan dan biarkanlah kami dengan keadaan kami ini, semoga Allah memberikan nikmat ini kepada kami. Kami tidak ingin keadaan kami berubah.” Padahal, keadannya tidaklah lebih baik
Allah berfirman : ““Katakanlah: “Siapakah yang dapat melindungi kamu dari (takdir) Allah jika Dia menghendaki bencana atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?” Dan orang-orang munafik itu tidak memperoleh bagi mereka pelindung dan penolong selain Allah.” (Al Ahzab : 17).
21. Beruzur dengan berdalih dusta
Firman Allah s.w.t. “Di antara mereka ada orang yang berkata; Berilah saya izin (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus ke dalam fitnah. Ketahuilah bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya neraka Jahanam itu benar-benar meliputi orang-orang kafir”. (At Taubah : 49)
22. Menyuruh kemungkaran dan mencegah kemakrufan
Mereka menginginkan agar perbuatan keji tersebar di kalangan orang-orang beriman. Mereka mengembar-gemburkan tentang kemerdekaan wanita, persamaan hak, penanggalan hijab/jilbab. Mereka juga berusaha memasyarakatkan nyanyian dan konsert, menyebarkan majalah-majalah lucah dan narkotik
“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebahagian dengan sebahagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang mungkar dan melarang berbuat yang ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya. Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.” (At Taubah : 67)
“Apabila dikatakan kepada mereka: “Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul”, nescaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.” (An Nisaa : 61)
“(Bujukan orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) syaitan ketika dia berkata kepada manusia: “Kafirlah kamu”, maka tatkala manusia itu telah kafir ia berkata” “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu kerana sesungguhnya aku takut kepada Allah Tuhan semesta alam.” (Al Hasyr : 16)
23. Bakhil
Orang-orang munafik sangat bakhil dalam masalah-masalah kebajikan. Mereka menggenggam tangan mereka dan tidak mau bersedekah atau menginfakkan sebahagian harta mereka untuk kebaikan, padahal mereka orang yang mampu dan bercukupan.
24. Lupa kepada Allah s.w.t
Segala sesuatu berbentuk material akan diingat selalu, kecuali Allah s.w.t. Oleh sebab itu, mereka sentiasa ingat kepada keluarga, anak-anak, nyanyi-nyanyian, bernafsu serakah dan segala sesuatu yang berhubung dengan duniawi yang keterlaluan. Dalam fikiran dan batin mereka tidak pernah terlintas untuk mengingat (zikir) kepada Allah s.w.t. kecuali sebagai penyamaran semata-mata.
25. Mendustakan janji Allah s.w.t dan Rasul-Nya
Firman Allah s.w.t., “Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata; “Allah dan Rasulnya tidak menjanjikan kepada kami selain tipu daya”.
26. Sombong dalam berbicara
Orang-orang munafik selalu sombong dan angkuh dalam berbicara. Mereka banyak bercakap dan suka memfasih-fasihkan ucapan. Setiap kali berbicara, mereka akan selalu mengawalinya dengan mengungkapkan perkataan-perkataan yang menakjubkan agar tampak seperti orang hebat, mulia, berakal dan berpendidikan. Pendek kata apabila berbicara dia sering menunjuk-nunjuk kebesaran diri. Pada hal dia tidak memiliki kemampuan apa pun. Sama sekali tidak memiliki ilmu tersebut bahkan menyerlahkan lagi kemunafikannya.
27. Tidak memahami Ad-Din
Orang-orang munafik ini tidak sama sekali memahami masalah-masalah agama. Dia tahu bagaimana mengenderai kereta dan mengerti perihal mesinnya. Dia juga mengetahui hal-hal remeh-temeh dan pengetahuan yang tidak pernah memberi manfaat kepadanya meskipun tidak mendatangkan mudharat baginya. Akan tetapi apabila ditanyakan tentang persoalan Ad Din (Islam) mereka seringkali mengelak atau tidak boleh menjawab.
“Dan tidakkah mereka (orang-orang munafik) memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, kemudian mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pengajaran?” (At Taubah : 126)
28. Bersembunyi dari manusia dan menentang Allah dengan Dosa
Orang munafik menganggap ringan perkara-perkara terhadap Alah s.w.t. Menentang-Nya dengan melakukan pelbagai kemungkaran dan kemaksiatan secara sembunyi-sembunyi. Tetapi ketika dia berada di tengah-tengah manusia dia menunjukkan sebaliknya; berpura-pura taat kepada Allah
“Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, pada hal Allah berserta mereka, ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahsia yang Allah tidak redhai…” (An Nisaa : 108)

29. Senang dengan musibah yang menimpa orang-orang beriman dan dengki terhadap kebahagian mereka
Orang munafik apabila mendengar berita bahwa seorang yang soleh ditimpa musibah dia akan berasa gembira lalu menyebarluaskan berita dengan perasaan gembira. “Hanya Allahlah tempat memohon pertolongan. Kami telah mendengar bahwa si fulan telah ditimpa musibah begini dan begitu..Semoga Allah memberi kesabaran kepada dia dan kita.” Padahal di dalam hatinya cukup merasa senang dan bangga di atas penderitaan orang beriman tersebut.
Demikianlah sifat dan ciri orang munafiq. Semoga Allah melindungi kita dari sifat tersebut, Amin.

0 komentar:

Posting Komentar