Dapatkan kiriman artikel terbaru langsung ke email anda!

Masukan email anda:

Selasa, 12 April 2011

HJ RATU ATUT CHOSIYAH : WARGA BADUY MEMILIKI DISIPLIN YANG LUAR BIASA

Kota Serang. Sabtu malam (9/4) Sekitar 1.482 orang yang merupakan warga Baduy Luar dan Baduy Dalam bersilaturahmi dengan Hj Ratu Atut Chosiyah Gubernur Banten bertempat di Halaman Pendopo Gubernur Banten. Acara seba langsung di pimpin oleh Gubernur Banten Hj Ratu Atut Chosiyah didampingi HM Masduki Wakil Gubernur Banten, H Muhadi Sekretaris Daerah Provinsi Banten, para kepala SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi Banten, Muspida Banten dan beberapa SKPD dari Kabupaten Lebak.
Menurut adat Baduy seba merupakan bentuk silaturahmi sekaligus laporan tahunan atas hasil bumi dalam kurun waktu satu tahun dan biasanya para Jaro juga melaporkan situasi perkembangan kondisi terakhir di wilayah Baduy dan harapan-harapan warga Baduy kepada pemerintah daerah setempat baik di KabupatenLebak maupun di Pemerintah Provinsi Banten atas perlindungan adat, pengakuan dalam hukum, kelestarian lingkungan, pengakuan batas wilayah untuk menghindari pengakuan tanah oleh orang-orang yang berada di luar adat Baduy dan pesan untuk menjaga persatuan dan kesatuan dari tindakan kekerasan yang memicu konflik.
“Dari sekian banyak warga baduy yang hadir mengikuti seba tidak ada satu pun dari mereka yang bersuara / bicara semuanya mendengarkan apa yang disampaikan, inilah yang harus patut kita contoh oleh bapak dan ibu semua, warga Baduy luar biasa tertibnya.Warga masyarakat Baduy merupakan warga masyarakat tradisional tetapi memiliki disiplin yang luar biasa tingginya, kepatuhan terhadap adat dan budaya yang dimilikinya, Ibu mengucapkan terima kasih atas Seba atau silaturahminya yang dilaksanakan tahun ini, ini sangat positif sekali dan patut dipertahankan, budaya Seba di Provinsi lain tidak ada cuma di Banten saja” Kata Hj Ratu Atut.
Lebih lanjut Hj Ratu Atut Chosiyah menambahkan Banten merupakan daerah yang kaya akan khasanah budaya berbagai komunitas masyarakat, masyarakat Baduy ini terkenal tidak hanya di Provinsi Banten, tingkat nasional tetapi juga terkenal di tingkat internasional. Semoga kegiatan ini bisa memberikan informasi bermanfaat tentang keadaan Banten yang memiliki salah satu potensi yaitu potensi pariwisata yaitu Kampung Baduy yang diminati dan dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam negeri maupun oleh luar negeri.
Kemudian, Gubernur Banten Hj Ratut Atut Chosiyah (Warga Baduy menyebutnya dengan sebutan Ibu Gede) menyerahkan bingkisan yang berisi ikan asin, kopi, terasi dan garam yang merupakan permintaan masyarakat Baduy sendiri. Salah satu tokoh Baduy Jaro Denah dalam sambutannya mengatakan inti dari kedatangan warga Baduy ini adalah bentuk silaturahmi. “Setiap setahun sekali kami diwajibkan silaturahmi yang telah dilakukan secara turun temurun dan dalam silaturahmi ini kami akan memberikan pesan yaitu agar masyarakat Provinsi Banten bersatu tidak ada kekerasan karena menurut orang Baduy kekerasan itu tidak menguntungkan bagi kedua belah pihak. Banten boleh maju tetapi maju dalam kebaikan dan kedamaian, karena kami (Baduy) cinta damai” ujar Jaro Daenah dalam ucapan dengan logat bahasa Sunda wiwitan.
Jaro Saidi menambahkan memohon kepada warga Baduy agar bisa menjaga lingkungan dan tidak merusak Gunung-gunung dan Hutan di Ujung Kulon karena bisa menyebabkan pemanasan global atau juga bisa menimbulkan peristiwa alam lain yang tidak dapat diprediksi sebelumnya seperti gempa bumi, angin topan dan puting beliung. “ Kalau tidak ada pohon-pohon yang dilestarikan oleh masyarakat kami (Baduy) khawatir Banten akan mengalami bencana” ucap Jaro Saidi.

0 komentar:

Posting Komentar